Sampah merupakan hal yang sederhana tapi jika setiap rumah menyumbangkan satu sampai dua keranjang sampah perhari maka dapat di pastikan sesuatu yang kecil ini akan menjadi besar dan akhirnya akan menjadi masalah.Biasanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir)akan di pusatkan di suatu tempat yang akhirnya hanya memindahkan sebuah masalah sampah ini ketempat yang lain dan di TPA ini sampah hanya di biarkan begitu saja yang hanya mengandalkan proses pembusukan alam padahal sampah perkotaan bermacam-macam jenisnya belum lagi sampah idustri.Seperti yang telah kita ketahui jika didaerah perkotaan khususnya di perumahan yang padat penduduk jarang ditemukan lahan kosong untuk membuang ataupun mengolah sampah rumah tangga,berbeda dengan pemukiman penduduk di pedesaan yang memiliki tempat pembuangan sampah sendiri tanpa harus bersusah payah mencari tempat pembuangan.Pola kehidupan masyarakat perkotaan dengan pedesaan memang berbeda jika perkotaan lebih ke-arah gaya hidup yang dinamis-praktis dan instan sedangkan pedesaan mereka hidup dengan apa adanya,sederhana dan megikuti kebudayaan setempat yang sudah mendarah daging.Warga desa lebih kearah statis terkadang ,mereka sulit untuk menerima sebuah cara yang di gunakan di perkotaan.mereka lebih suka mengikuti proses yang sudah ada,yang menjadi permasalah disini adalah bagaimana mengolah sampah rumah tangga ini tanpa meninggalkan masalah baru di tempat lain,seharusnya dinas kebersihan kota membuat sebuah terobosan baru dalam mengatasi masalah sampah.
Saat ini banyak media, entah itu media cetak ataupun media elektronik mengulas tentang global warming yaitu pemanasan global,salah satunya penyebab pemanasan global ini adalah sampah ini jika sampah ini di bakar maka asapnya akan mengarah ke udara dan partikel-partikelnya akan bereaksi di langit dan akhirnya akan mempengaruhi lapisan ozon.Sampah rumah tangga ini terdiri dari berbagai macam diataranya adalah sampah plastik,kertas bahkan sampah elektronik.
Masalah sampah ini tidak akan terselesaikan jika tanpa kesadaran dari masyarakat itu sendiri dan jika di biarkan begitu saja maka akan menjadi sebuah masalah besar.Masalah tersebut seperti banjir,pencemaran udara,tanah,dan air yang akhirnya kita semua yang akan rugi.Seharusnya ada sebuah peraturan di tingkat Rt dan Rw dengan diadakan proses pengolahan sampah dengan cara pemilahan antara sampah organik dan nonorganik sampah organik adalah sampah yang bisa menbusuk secara alami seperti sampah sayuran dan buah, sedangkan sampah non organik adalah sampah plastik,kimia,elektronik,kertas.pemilahan atau penyortiran ini perlu agar prosesnya di TPA nanti bisa berjalan dengan di bantu dengan proses alam sepeti sampah organik,sedangkan sampah nonorganik bisa dimanfaatkan untuk kepentingan manusia itu sendiri,karena proses untuk menghancurkan sampah nonorganik ini membutuhkan waktu puluhan tahun.
Sampah plastik bisa di daur ulang menjadi bahan kerajinan ataupun sampah kertas bisa di daur ulang agar bisa di gunakan lagi .Padahal masalah belum selesai di TPA bahkan banyak masalah lain yang datang sepeti pencemaran udara,tanah tapi anehnya TPA menjadi tempat orang mencari nafkah diantara sampah-sampah mereka mencari sampah plastic dan kertas bahkan ada orang yang melepaskan hewan ternaknya seperti sapid an kambing di TPU dan membiarkan memakan sampah-sampah ini,artinya sampah ini memeliki potensi untuk menarik munculnya masalah baru,seperti dari hewanternaknya jika makanan ternaknya sampah maka kualitas dasgingnya perlu di pertanyakan,para peternak ini nanti pasti akan menjual ternaknya dan ternak ini akan dia ambil dagingnya,dan dapat dipastikan jika daging ternak yang di jual ini mengandung berbagai penyakit dan konsumenlah yang akan mengalami kerugian,mungkin wabah penyakit akan menyebar secara cepat karena mengkonsusmsi makanan atau daging yang mengandung sampah.
Seharusnya pemerintah juga melihat dampak dati pemusatan pembuangan sampah jika hanya di biarkan begitu saja tanpa ada tindakan lebih lanjut.Sejak adanya isu global warming ini banyak industry perusahaan seperti yang memproduksi alat elektronik,kertas membuat sebuah kebijakan dimana perusahaan-perusahaan ini mengklaim kalau produk mereka ramah lingkungan mereka beralasan bahwa produk mereka dapat di daur ulang,entah benar atau tidak pernyataan mereka itu.Semuanya kembali kepada kita bagaimana kita secara arif dan bijaksana menggunakan produk hasil industry.Masyarakat perkotaan seharusnya tidak berfikir pragmatis mereka juga harus berfikir tentang dampak dari sampah yang mereka hasilkan.
kalo diteliti,diamati secara deteil,sampah-2 yg.hingga kini sangat m,enjadikan persoalan dan sulit diatasi,menurut saya adalah sampah-2sama skali tidak dapat diamanfaatkan,sampah yg.slalu basah,busuk,berbau,juga sangat menjijikkan,untuk mengatasi sampah yg.demikian memang sangat sulit,kecuali dengan teknologi Pemusnah sampah,sama sekali tidak sulit,dan sisa pembakarannya sangat bagus untuk penyubur tanah,sedangkan soal sampah-2 yg.masih bisa dimanfaatkan namanya pemulung tanpa diundang pasti datang.
BalasHapusya paling tidak kan kita mulai di lingkungan sekitar kita ulai dari rumah kita sendiri,.,untuk memisahkan sampah organik dan non-organik.,.,.,minimal kita mulai dari diri sendiri kemudian menularkannya kepada orang lain,..,memangsulit untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan pada masyarakat kita,semuanya tergantung pada kesungguhan hati kita untuk menjaga lingkungan.,.,yakin usaha sampai
BalasHapus