Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling lengkap dalam hal menyajikan unsur-unsur pesan bagi khalayak pemirsa,karena dilengkapi dengan gambar dan suara sehingga terasa lebih hidup dan dapat menjangkau ruang lingkup yang sangat luas.
Pihak-pihak televisi menganggap semakin banyaknya stasiun TV tentunya akan memunculkan persaingan dan situasi yang kompetitif antar media elektronik untuk dapat merebut perhatian pemirsa dengan cara menyuguhkan acara-acara yang diperhitungkan akan disenangi oleh pemirsa. Untuk dapat menarik perhatian khalayak, paket acara yang ditawarkan dikemas semenarik mungkin. Berbagai paket acara yang disajikan diproduksi dengan memperhatikan unsur informasi, pendidikan serta hiburan. Namun, ketatnya persaingan justru menghilangkan persepsi dari pihak pengelola stasiun untuk menyajikan program acara yang sehat. Program sering muncul di layar kaca justru kurang memperhatikan unsure informasi, pendidikan, sosial budaya bahkan etika dan norma masyarakat.
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa seperti televisi yang menyebarkan hal-hal negatif, kekerasan, seksualitas, dan pelanggaran tata nilai. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga menjadi semakin kuat dan mendalam dibandingkan sebelumnya. Selain itu, data hasil sebuah penelitian mengenai fakta tentang pertelevisian Indonesia menyebutkan bahwa, pada tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35 jam/hari atau 1.560 – 1.820 jam/tahun, sedangkan jam belajar SD umumnya kurang dari 1.000jam/tahun. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan kekerasa, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Salah satu tayangan acara televisi yang menjadi fenomenal saat ini adalah reality show.
Reality show adalah suatu acara yang menampilkan realitas kehidupan seseorang yang bukan selebriti (orang awam), lalu disiarkan melalui media televisi sehingga bisa dilihat oleh masyarakat. Reality show tidak sekedar mengekspose kehidupan orang, tetapi juga menjadi ajang kompetisi bahkan menjahili orang (Widyaningrum dan Christiastuti, 2004).
Dilihat dari pengertian tentang reality show diatas dapat disimpulkan bahwa tayangan reality show merupakan tayangan yang menampilkan kehidupan masyarakat secara nyata tanpa adanya rekayasa. Namun, terjadi penyimpangan mengenai pengertian tersebut. Banyak tayangan berlabel reality show membuat cerita seakan dibuat-buat, penuh rekayasa dan hanya mengejar rating semata, tanpa mengutamakan pesan yang akan diterima masyarakat dari tayangan tersebut. Ini menjadi fenomena yang menarik, beberapa tayangan bergenre reality show di Indonesia saling berlomba mengambil hati atau simpati masyarakat demi keuntungan semata tanpa memikirkan dampak dari tayangan tersebut.
Penulis akan mengambil contoh sebuah tayangan Reality Show yang ada di salah satu stasiun tv swasta yakni Trans TV dengan acara reality show nya yang berjudul “Termehek-mehek”,termehek-mehek merupakan Sebuah Drama Reality, pencarian yang akan mempertemukan client dengan orang yang sangat ingin ditemuinya (target) karena sebuah alas an khusus, dimana client tidak tahu keberadaan sang target sekarang (lost contact).Target bisa merupakan seseorang dari masa lalu client (mantan pacar, teman kecil, sahabat, kerabat, dll) Atau seseorang yang pernah ditemui client tapi tidak tahu siapa dan dimana target berada. Host akan melakukan pencarian berdasarkan petunjuk yang dimiliki oleh client, seperti foto, surat, alamat terakhir, dll.Setelah berhasil melakukan pencarian, host kemudian akan mempertemukan client dengan sang target. Konflik akan terjadi pada saat proses pertemuan client dengan target. Program akan diperkuat dengan testimony dari client, target, dan bahkan host. Melalui testimony, penonton dapat melihat dan merasakan apa yang sedang dirasakan oleh client, target, dan host.Termehek-mehek tayang pada hari Sabtu dan Minggu19.00 wib
Mengutip dari jaringan Berita21.com : Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Fetty Fajriati Misbach mengatakan program televisi Termehek-mehek (Trans TV) bohongi penonton. “Mereka bilang itu reality show, padahal bukan. Itu membohongi masyarakat”. Menurut dia, tayangan Termehek-mehek tidak sepenuhnya kisah nyata, karena telah dibumbui skenario yang didramatisir. Jadi sudah seharusnya, tim program Termehek-mehek jujur dengan menyebut Termehek-mehek sebagai drama reality, bukan reality show, jelasnya. Di tempat yang sama, Panca, perwakilan Trans Coorporation mengakui, Termehek-mehek tidak murni kisah nyata, melainkan drama reality. “Dari awal, kita maunya drama reality, tapi AC Nielsen tidak memiliki genre itu,” kata dia.
Sebagian dari acara reality show menampilkan atau menayangkan adegan-adegan yang keluar dari tata nilai sebenarnya dan kearah negatif, seperti penggunaan kata-kata kasar, adegan yang mengandung kekerasan, dan tindakan diluar norma yang ada di dalam masyarakat. Ini terbukti dengan banyaknya kritik serta saran dari masyarakat yang diterima oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap tayangan yang tidak layak dilihat oleh masyarakat. Rata-rata pelanggaran tersebut berasal dari acara reality show. Apabila tayangan seperti ini terus-menerus dikonsumsi oleh masyarakat, maka akan berdampak buruk pada sikap yang diperoleh masyarakat. Sehingga akan berpengaruh cepat pada aspek yang pengetahuan akan suatu tayangan, perasaan atau emosi akan tayangan yang ditonton, bahkan tindakan untuk meniru adegan dari tayangan tersebut. Karena intensitas tayangan reality show yang tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran akan terbentuknya persepsi dan sikap atau karakter negative yang kuat pada masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan suatu tindakan persuasif kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih setiap tayangan acara televise yang akan di konsumsi atau di saksikan khususnya reality show yang layak dan bermanfaat untuk ditonton baik bagi pribadi keluarga maupun orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar