Minggu, 10 Juli 2011

FILSAFAT KOMUNIKASI


Apa itu komunikasi?
Secara kosa kata ada  beberapa sebutan seperti communicate, common, communism, community.Masing-masing member penekanan dari sisi tertentu.Ada yang berorientasi pada control,pengendalian dan sebagainya.Pada sisi lain ada yang menekankan pada kesamaan,pendekatan yang humanistic.
Definisi Komunikasi
Secara etmologis,perkataan komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang mempunyai arti berpartisipasi atau  memberitahukan.Sedangkan pengertian secaradefinitif dapat kita kemukakan beberapa pendapat Carl.I.Hoveland seorang ahli jiwa yang isinya adalah komunikasi adalah sebuah proses menstimulasi dari seorang individu terhadap individu yang lain dengan menggunakan lambing-lambang yang berarti,berupa lambing kata untuk mengubah tingkah laku.Kemudian menurut Warren Weaver komunikasi adalah semua prosedur dengan mana pemikiran seseorang dapat mempengarihi yang lainnya.Komunikasi memiliki definisi yang banyak,ada yang menekankan pada adanya tujuan tapi ada pula yang tidak,ada tiga cara bagaimana kita mendefinisikan apa itu komunikasi yakni receiver model,sender model,dan behavior sender receiver model. 
Receiver model artinya bila suatu teks yang tidak disengaja ditangkap oleh individu terjadi proses pembentukan makna pada diri seseorang
Sender model menyampaikan pesan secara sengaja tapi tidak ditangkap atau dimaknai orang lain
Sender receiver behavior model seseorang menyampaikan pesan dengan sengaja apakah verbal atau non-verbal kemudian ditangkap orang lain apakah sekilas atau secara penuh.Intinya adalah komunikasi ada yang terjadi pada komunikator ketika membuat pesan secara sadar.
Mengenal Filsafat
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti duniah dalam hal makna dan nilai-nilainya.Bidang filsafat sangat luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pemikiran.Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya.Filsafat bisa menggunakan bahan-bahan deskriptif yang disajikan bidang-bidang studi khusus dan melampaui deskripsi tersebut dengan menyelidiki atau menanyakan sifat dasarnya nilai-nilai dan kemungkinannya,Tujuanya adalah pemahaman (understanding) dan kebijaksanaan (wisdom).Filsafat komunikasi misalnya,adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara  fundamental, metodelogis,   sistematis, analitis, krisis,dan holistis teori dan proses komunikasi yang meliputi segala  dimensi menurut bidangnya,sifatnya, tatanannya, tujuannya,fungsinya,tekniknya dan metodenya.
Arti Filsafat
Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang paling luasa cakupannya,oleh karena itu titik tolak untuk memahami dan mengerti filsafat meninjau dari segi etimologi,tinjauan secara etimologi adalah membahas sesuatu istilah atau kata dari segi asal-usul kata itu.
a)      Filsafat sebagai suatu sikap
b)      Filsafat  sebagai sebuah metode
c)      Filsafat sebagai kelompok persoalan
d)     Filsafat sebagai sekelompok teori atau system pemikiran
e)      Filsafat sebagai analisa logis tentang bahasa dan penjelasan makna istilah
f)       Filsafat merupakan usaha untuk memperoleh pandangan yang menyeluruh
Objek material dan objek formal filsafat
Ilmu adalah kumpulan dari pengetahuan,namun tidak dapat dibalik bahwa kumpulan pengetahuan itu adalah ilmu.Kumpulan pengetahuan adalah untuk dapat disebut ilmu hanya memiliki syarat-syarat tertentu,yaitu objek materiil dan formal.
Objek materiil adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran,sesuatu hal yang diselidiki dan dipelajari.Objek materiil mencakup apa saja baik hal-hal konkrit (misalnya manusia,tumbuhan,batu)ataupun hal-hal yang bersifat abstrak (misalnya ide-ide, nilai-nilai,keagamaan)
Sedangkan objek formal adalah cara memandang,cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materiilnya serta prinsip-prinsip yang digunakan.Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu,tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang lain.
Hubungan ilmu dan filsafat
Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat.Bnyak masalah filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila pembatasannya tidak ingin dikatakan dangkal atau keliru.Setiap ilmu memiliki konsep-konsep dan asumsi-asumsi yang bagi ilmu itu sendiri tidak perlu dipersoalkan lagi.Konsep dari ilmu itu diterima dengan begitu saja tanpa dinilai dari kritik.Namun filsafat ilmu secara kritis menganalisis konsep.Konsep dasar dan memeriksa asumsi-asumsi dari ilmu-ilmu untuk memperoleh arti dan validitasnya.Kalau konsep-konsep dari ilmu tidak dijelaskan dan asumsi-asumsi tidak dikuatkan maka hasil-hasil yang dicapai ilmu tersebut tanpa memperoleh landasan yang kuat.
Cabang-cabang filsafat ilmu
  1. Metafisika
Filsafat pertama ini mengurai tentang seuatu yang yang ada dibelakang gejala-gejala fisik seperti bergerak,berubah,hidup,mati.Metafisika dapat didefinisikan sebagai studi atau pemikiran tentang sifat yang terdalam dan kenyataan atau kebenaran.
  1. Epistimologi
Dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber,struktur,metode,dan syahnya (validitas) pengetahuan
  1. Logika
Bersangkutan dengan kegiatan berfikir.Logika dapat didefinisikan sebabgai ilmu,kecakapan atau alat untuk berfikir secara lurus.Dengan demikian yang menjadi objek material logika adalah pemikiran,sedangkan objek formalnya adalah kelurusan berpikir.
  1. Etika
Etika sebagai cabang filsafat  juga disebut sebagai filsafat moral,Objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia.Perbuatan yang dilakukan secara sadar atau bebas.Objek formal etika adalah kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dan tingkah laku tersebut,dengan demikian perbuatan yang dilakukan secara tidak sadar dan tidak bebas dapat dikenai penilaian bermoral atau tidak bermoral
  1. Estetika
Estetika sebagai cabang filsafat juga disebut filsafat keindahan.Kalau etika digambarkan sebagai teori tentang baik dan jahat,maka estetika digambarkan sebagai kajian filsafat tentang keindahan dan kejelekanBaik etika atau estetika keduanyaberlainan dengan nilai-nilai etika berlainan dengan nilai-nilai moral
Persoalan-persoalan estetis di antaranya sebagai berikut :
a)      Apakah keindahan itu?
b)      Keindahan bersifat objektif atau subjektif?
c)      Apa yang merupakan ukuran keindahan?
d)     Apa peranan keindahan dalam kehidupan manusia?
e)      Bagaimana hubunagn keindahan dengan kebenaran?
Hakikat kebenaran
Hal yang relevan yang perlu lebih dahulu dikemukakan adalah arti kebenaran.Dalam sejarah filsafat paling tidak sampai sekarang ada empat teori yang menjawab pertanyaan tersebut secara filosofis :
  1. Teori kebenaran sebagai kesesuaian
Kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahi dengan kenyataan sebenarnya.Benar atau salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya
  1. Kebenaran sebagai peneguhan
Suatu pengetahuan,teori,pernyataan ,proposisi atau hipotesis dianggap benar kalau sejalan dengan pengetahuan.
  1. Teori pragmatis tentang kebenaran
Kebenaran adalah sama artinya dengan dengan kegunaan,ide konsep pengetahuan atau hipotesis yang benar adalah ide yang bergun.Ide yang be ar adalah ide yang mampu memungkinkan seseorang melakukan sesuatu yang paling berhasil dan tepat guna.

Komunikasi Antar Pribadi dan Kelompok


Laki-laki dan perempuan memiliki pandangan yang berbeda dalam menyelesaikan sebuah masalah komunikasi (impersonal) laki-laki biasanya berfikir melalui dimensi isi sedangkan perempuan melalui dimensi hubungan,tolong jelaskan?
Alasanya adalah bahwa laki-laki lebih mengedepankan logika,jika benar akan dikatakan benar dan jika salah akan dikatakan salah dengan kata lain mengatakan apa adanya,tidak di buat-buat.Lelaki memahami suatu situasi secara keseluruhan dan berfikir secara global sedangkan wanita hanya memusatkan atau memfokuskan pikiran mereka pada satu sudut pandang (subjektif),laki-laki biasanya lebih berani mengambil sebuah keputusan dan resiko yang akan di tanggung (berani bereksperimen dengan hal baru),lain dengan perempuan biasanya mengambil keputusan yang sudah pernah diambil orang lain (mengikuti pendapat orang lain).Setiap keputusan pasti ada sebuah resiko entah itu besar atau kecil,tinggal bagaimana kita menyikapinya.Perempuan akan selalu mementingkan atau mengedepankan perasaanya terlebih dahulu ketimbang logikanya.Jadi menurut saya perempuan lebih mengedepankan perasaanya dan sering kali terbawa oleh perasaanya daripada laki-laki tapi tidak jarang ada perempuan yang cara berfikirnya seperti laki-laki ,seorang laki-laki cendrung mengedepankan logikanya.Hal ini bukan merupakan sebuah pembelaan (berhubung saya adalah laki-laki) tapi ini kenyataan,terbukti dari banyaknya literature yang menuliskan tentang kondisi Psikologis antara laki-laki dan perempuan.

Kamis, 07 Juli 2011

Letak Kecantikan Wanita

      Untuk membentuk bibir yang menawan, ucapkanlah dengan kata-kata kebaikan. Untuk mendapatkan mata yang indah, carilah kebaikan setiap orang yang anda jumpai. Untuk mendapatkan bentuk badan yang langsing, bagikanlah makanan dengan mereka yang kelaparan. Untuk mendapatkan rambut yang indah, mintalah seorang anak kecil untuk menyisirnya dengan jemarinya setiap hari. Untuk mendapatkan sikap tubuh yang indah, berjalanlah dengan segala ilmu pengetahuan, dan anda tidak akan pernah berjalan sendirian.Manusia, jauh melebihi segala ciptaan lain. Perlu senantiasa berubah, diperbaharui, dibentuk kembali, dan diampuni. Jadi jangan pernah kecilkan seseorang dari hati anda. Apabila anda sudah melakukan semuanya itu, ingatlah senantiasa. Jika suatu ketika anda memerlukan pertolongan, akan senantiasa ada tangan terulur. Dan dengan bertambahnya usia anda, anda semakin mensyukuri telah diberi dua tangan, satu untuk menolong diri anda sendiri dan satu lagi untuk menolong orang lain. Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dikenakan, bukan pada bentuk tubuh, atau cara dia menyisir rambutnya. Kecantikan wanita terdapat pada mata, dan cara dia memandang dunia. Karena dimatanya terletak gerbang menuju ke setiap hati manusia, dimana cinta dapat berkembang.
Kecantikan wanita bukan terletak pada kehalusan wajah. Tetapi pada kecantikan yang murni, terpancar pada jiwanya yang dengan penuh kasih memberikan perhatian dan cinta dia berikan. Dan kecantikan itu akan tetap tumbuh sepanjang waktu.

Masalah Klasik Yaitu Sampah


Sampah merupakan hal yang  sederhana tapi jika setiap rumah menyumbangkan satu sampai dua keranjang sampah perhari maka dapat di pastikan sesuatu yang kecil ini akan menjadi besar dan akhirnya akan menjadi masalah.Biasanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir)akan di pusatkan di suatu tempat yang akhirnya hanya memindahkan sebuah masalah sampah ini ketempat yang lain dan di TPA ini sampah hanya di biarkan begitu saja yang hanya mengandalkan proses pembusukan alam padahal sampah perkotaan bermacam-macam jenisnya belum lagi sampah idustri.Seperti yang telah kita ketahui jika didaerah perkotaan  khususnya di perumahan yang padat penduduk jarang ditemukan lahan kosong untuk membuang ataupun mengolah sampah rumah tangga,berbeda dengan pemukiman penduduk di pedesaan yang memiliki tempat pembuangan sampah sendiri tanpa harus bersusah payah mencari tempat pembuangan.
Pola kehidupan masyarakat perkotaan dengan pedesaan memang berbeda jika perkotaan lebih ke-arah gaya hidup yang dinamis-praktis dan instan sedangkan pedesaan mereka hidup dengan apa adanya,sederhana dan megikuti kebudayaan setempat yang sudah mendarah daging.Warga desa lebih kearah statis terkadang ,mereka sulit untuk menerima sebuah cara yang di gunakan di perkotaan.mereka lebih suka mengikuti proses yang sudah ada,yang menjadi permasalah disini adalah bagaimana mengolah sampah rumah tangga ini tanpa meninggalkan masalah baru di tempat lain,seharusnya dinas kebersihan kota membuat sebuah terobosan baru dalam mengatasi masalah sampah.
Saat ini  banyak media, entah itu media cetak ataupun media elektronik mengulas tentang global warming yaitu pemanasan global,salah satunya penyebab pemanasan global ini adalah sampah ini jika sampah ini di bakar maka asapnya akan mengarah ke udara dan partikel-partikelnya akan bereaksi di langit dan akhirnya akan mempengaruhi lapisan ozon.Sampah rumah tangga ini terdiri dari berbagai macam diataranya adalah sampah plastik,kertas bahkan sampah elektronik.
Masalah sampah ini tidak akan terselesaikan jika tanpa kesadaran dari masyarakat itu sendiri dan jika di biarkan begitu saja maka akan menjadi sebuah masalah besar.Masalah tersebut seperti banjir,pencemaran udara,tanah,dan air yang akhirnya kita semua yang akan rugi.Seharusnya ada sebuah peraturan di tingkat Rt dan Rw dengan diadakan proses pengolahan sampah dengan cara pemilahan antara sampah organik dan nonorganik sampah organik adalah sampah yang bisa  menbusuk secara alami seperti sampah sayuran dan buah, sedangkan sampah non organik adalah sampah plastik,kimia,elektronik,kertas.pemilahan atau penyortiran ini perlu agar prosesnya di TPA nanti bisa berjalan dengan di bantu dengan proses alam sepeti sampah organik,sedangkan sampah nonorganik bisa dimanfaatkan untuk  kepentingan manusia itu sendiri,karena proses untuk menghancurkan sampah nonorganik ini membutuhkan waktu puluhan tahun.
Sampah plastik bisa di daur ulang menjadi bahan kerajinan ataupun sampah kertas bisa di daur ulang agar bisa di gunakan lagi .Padahal masalah belum selesai di TPA bahkan banyak masalah lain yang datang  sepeti pencemaran udara,tanah tapi anehnya TPA menjadi tempat orang mencari nafkah diantara sampah-sampah mereka mencari sampah plastic dan kertas bahkan ada orang yang melepaskan hewan ternaknya seperti sapid an kambing di TPU dan membiarkan memakan sampah-sampah ini,artinya sampah ini memeliki potensi untuk menarik munculnya masalah baru,seperti dari hewanternaknya jika makanan ternaknya sampah maka kualitas dasgingnya perlu di pertanyakan,para peternak ini nanti pasti akan menjual ternaknya dan ternak ini akan dia ambil dagingnya,dan dapat dipastikan jika daging ternak yang di jual ini mengandung berbagai penyakit dan konsumenlah yang akan mengalami kerugian,mungkin wabah penyakit akan menyebar secara cepat karena mengkonsusmsi makanan atau daging yang mengandung sampah.
Seharusnya pemerintah juga melihat dampak dati pemusatan pembuangan sampah jika hanya di biarkan begitu saja tanpa ada tindakan lebih lanjut.Sejak adanya isu global warming ini banyak industry perusahaan seperti yang memproduksi alat elektronik,kertas membuat sebuah kebijakan dimana perusahaan-perusahaan ini mengklaim kalau produk mereka ramah lingkungan mereka beralasan bahwa produk mereka dapat di daur ulang,entah benar atau tidak pernyataan mereka itu.Semuanya kembali kepada kita bagaimana kita secara arif dan bijaksana menggunakan produk hasil industry.Masyarakat perkotaan seharusnya tidak berfikir pragmatis mereka juga harus berfikir tentang dampak dari sampah yang mereka hasilkan.

Rabu, 06 Juli 2011

Mahasiswa

    Mahasiswa merupakan suatu elemen masyarakat yang unik. Jumlahnya tidak banyak, namun sejarah menunjukkan bahwa dinamika bangsa ini tidak lepas dari peran mahasiswa. Walaupun jaman terus bergerak dan berubah, namun tetap ada yang tidak berubah dari mahasiswa, yaitu semangat dan idealisme. Semangat-semangat yang berkobar terpatri dalam diri mahasiswa, semangat yang mendasari perbuatan untuk melakukan perubahan-perubahan atas keadaan yang dianggapnya tidak adil. Mimpi-mimpi besar akan bangsanya. Intuisi dan hati kecilnya akan selalu menyerukan idealisme. Mahasiswa tahu, ia harus berbuat sesuatu untuk masyarakat, bangsa dan negaranya. Sejarah mencatat dengan tinta emas, perjuangan mahasiswa dalam memerangi ketidak adilan. Sejarah juga mencatat bahwa perjuanganbangsa Indonesia tidak bisa lepas dari mahasiswa dan dari pergerakan mahasiswa akan muncul tokoh dan pemimpin bangsa. Dan hari-hari ini peran dan fungsi serta posisi mahasiswa masih sama. Meski positioning nya mungkin berbeda, tentunya mengikuti perkembangan zaman. Jika dulu sejarah tinta emas banyak berawal dari pergerakan skala besar dengan model aksi / demonstrasi, hari ini tinta emas itu bisa lebih banyak berasal. Ya, terbukti keprofesian Indonesia tak kalah dengan negara asing dan mungkin dengan cara inilah sebuah bentuk baru (bukan menghilangkan model sebelumnya) akan lahir sebagai sebuah model gerakan mahasiswa.
Definisi Mahasiswa
Paragraf 1 Pembukaan UUD IKM UI 2006 :
“Bahwa sesungguhnya mahasiswa adalah pemuda-pemudi yang memiliki keyakinan kepada kebenaran dan telah tercerahkan pemikirannya serta diteguhkan hatinya saat mereka berdiri di hadapan kezaliman. Oleh sebab itu, sepatutnya mahasiswa bergerak untuk mengubah kondisi bangsa menuju masyarakat madani yang adil dan makmur”
Filosofi Dasar Mahasiswa
Sekali dalam suatu waktu saya sempat berpikir bahwa masa depan adalah hakim yang adil bagi kerja dan perilaku kita. Belakangan saya mengerti bahwa mengejar masa depan adalah paham konformis, paham kenyamanan, paham berpuas diri atas suatu titik adalah yang paling buruk, pengharapan sanjungan kehebatan. Sebab seringkali masa depan lebih kuat dari masa sekarang tapi bisa juga sebaliknya memang. Itu akan berjalan dengan keputusan kita, tentunya. Dan tanpa kompetensi lain. Maka seperti itulah raison d’etre étudiant (reason for being a student), alasan menjadi mahasiswa. Menjadi mahasiswa berarti seharusnya seorang individu paham bahwa ia tidak lagi dalam paham kenyamanan, paham konformis dan berpuas diri seharusnya tidak ada dalam kamus seorang mahasiswa. Dalam paragraf pertama pembukaan UUD IKM UI 2006 sendiri, termaktub secara jelas bahwa mahasiswa adalah para orang-orang muda yang mempunyai sebuah keyakinan kepada sesuatu yang namanya kebenaran, lalu kemudian pemikiran mahasiswa itu telah tercerahkan. Hingga akhirnya hati-hati mereka dapat teguh dengan yang namanya kebenaran dan keadilan sehingga mereka tidak gentar menghadapi kezaliman baik yang dilakukan oleh sesama rekan mahasiswa, dosen, rektor bahkan presiden sekalipun. Sehingga kondisi bangsa yang diharapkan dari seorang mahasiswa khususnya Universitas Indonesia yang bergerak adalah kondisi bangsa yang madani, adil dan makmur. Tentu saja ini dimulai dari masyarakat kampus yang berpihak pada rakyat dan benar-benar adil. Sehingga, jika mahasiswa tidak bergerak untuk mengubah kondisi kampusnya yang dicengkeram kezaliman, apakah mungkin berharap mereka mengubah kondisi bangsa ?
Mengembalikan Semangat Kaum “Intelektual Minoritas”
            Siapakah kaum intelektual minoritas yang dimaksud? Ya, jawabannya adalah mahasiswa. Bagi anda para mahasiswa, patut bersyukur dan berbanggalah akan titel yang mungkin baru anda sekalian sandang akhir-akhir ini. Karena dari total jumlah penduduk Indonesia ± 235 juta jiwa, jumlah kaum intelektual minoritas ini hanya sekitar 4.3 juta jiwa atau sekitar 4% dari total penduduk Indonesia.Mahasiswa pada era-globalisasi sekarang seperti kehilangan arah dan tujuan. Kaum minoritas yang digadang-gadang sebagai “agent of change” ini seakan terjebak pada lingkaran dampak globalisasasi yang lebih mengedepankan corak hedonisme dan apatisme. Mereka yang seharusnya berperan dalam perubahan dan pembaharuan bangsa ke arah yang lebih baik namun pada kenyataannya hanya menjadi tokoh-tokoh apatis dalam keterpurukan bangsa dan seakan terhipnotis oleh kebahagian dunia semata. Pada hakekatnya ketika kita bertanya, “apa tujuan anda menjadi mahasiswa”? secara general pastinya ingin membawa kepada suatu perubahan, baik itu dari segi kepentingan individu maupun masyarakat. Dalam perjalananya ke arah tujuan mulia itu terkadang selalu ada saja kekuatan yang seakan menghalangi dari dalam diri mereka sendiri. Pola pikir dan “main set” yang telah terkontaminasi oleh desakan abstrak dari dalam diri inilah yang terkadang menjerumuskan mereka kedalam lembah “hitam”, sehingga terkadang mata ini digelapkan pada penderitaan dan permasalahan bangsa sebaliknya diterangkan pada sifat-sifat hedonisme yang mengedepankan foya-foya dan kebahagiaan sesaat. Kerangka berfikir yang kurang sempurna dalam memandang sesuatu dan kurang peka terhadap suatu dinamika dimasyarakat membuat segelintir mahasiswa lebih merasa aman dan nyaman dalam “zona nyaman” masing-masing. Padahal mereka lupa bahwasannya mahasiswa punya peranan dan sebagai pengemban tugas besar dalam pembaharuan bangsa yang mengemban estafet sejak zaman kemerdekaan, yaitu untuk mencapai tujuan awal para pendiri bangsa (founding father’s).
            Perkembangan yang terjadi di kalangan mahasiswa pada dewasa ini bisa dikatakan terjadi sebuah kemunduran pola pikir. Mahasiswa yang lebih mengedepankan sifat-sifat anarkisme dalam menyuarakan kepentingan rakyat merupakan corak dan stigma negatif yang seakan-akan menyudutkan posisi mereka. Bahkan banyak dari masyarakat yang menganggap mahasiswa sekarang hanya disibukkan oleh tawuran antar sesama mahasiswa dan bentrokan terhadap aparat penegak hukum. Sehingga pada akhirnya keamanan masyarakat menjadi terganggu serta kehidupan pembelajaran di kampus menjadi tidak kondusif. Pergerakan mahasiswa pada masa Orde Lama, Orde Baru hingga beralih ke era reformasi seharusnya menjadi sebuah catatan bagi kaum intelektual minoritas ini untuk berkaca pada sejarah dan menjadikannya motivasi tersendiri untuk melakukan yang lebih baik lagi, sehingga mahasiswa sebagai “agent of change” memang riil adanya, bukan hanya sebatas slogan tanpa implementasi.Pada akhirnya sudah saatnya bagi mahasiswa untuk bangkit dari musuh-musuh abstrak dari dalam dirinya, sehingga dapat kembali pada rule awal yang mereka cita-citakan. Semoga dampak dari globalisasi yang mulai terasa tidak menjadi suatu halangan yang berarti bagi perkembangan kreativitas dan semangat dari dalam diri mereka. HIDUP MAHASISWA INDONESIA!!.

MENGEMBANGKAN DIRI DAN INTELEKTUALITAS

Kita sebagai mahasiswa seharusnya mempunyai kemampuan intelektual yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang yang tamatan SMU atau SMA atau SLTA atau SMK atau MA atau apalah yang sejenisnya. Orang yang lulus SENAM PTN – Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri – ( yang dulu kita sebut SPMB) dan masuk universitas adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan intelektual yang lebih bagus. Tapi hal ini dengan asumsi bahwa soal-soal SENAM PTN berkualitas dan pihak yang menerima calin mahasiswa juga berkualitas (maksudnya mah anti sogok, KKN, de el el). Jadi jika kita telah menjadi mahasiswa, maka seharusnya kita mempunyai kemampuan intelektual yang (harusnya) sangat bagus.Dengan kita berkuliah, maka kita dapat mengembangkan intelektualitas kita. Cara kita menjawab soal-soal ujian pada saat kuliah akan menunjukkan piola pikir dan keintelektualan kita. Orang mengatakan bahwa mahasiswa adalah kaum intelektual. Jadi jangan rusak pandangan tersebut dengan menunjukkan perilaku yang tidak intelek jika kita mengaku sebagai kaum intelek. Tinggalkan perilaku kita waktu SMA dulu. Kita harus menjadi manusia yang lebih berkualitas dibanding dengan kondisi kita saat masih di SMA dulu. Dan pola pikir kita harus lebih maju dibanding dahulu. Ingatlah keistimewaan itu !! Dengan kita kuliah, maka kita dapat berbuat lebih dengan pola pikir dan kemampuan intelektual kita. Jika kita tidak memperoleh kemajuan dalam pengembangan diri kita, tidak lebih termotivasi untuk sukses setelah lulus kuliah nanti, maka kita berada dalam suatu kesalahan dalam hal menjadi mahasiswa.Karena itu, mulai dari sekarang jadikanlag perkuliahan sebagai tempat yang akan membuat diri kita berkembang lebih maju, membuat diri kita lebih intelektual yang mempunyai pola pikir yang luar biasa.

Pengaruh Tayangan Reality Show di Televisi


Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan media lain di dalam penyampaian pesannya. Salah satu kelebihan televisi yaitu paling lengkap dalam hal menyajikan unsur-unsur pesan bagi khalayak pemirsa,karena dilengkapi dengan gambar dan suara sehingga terasa lebih hidup dan dapat menjangkau ruang lingkup yang sangat luas.
Pihak-pihak televisi menganggap semakin banyaknya stasiun TV tentunya akan memunculkan persaingan dan situasi yang kompetitif antar media elektronik untuk dapat merebut perhatian pemirsa dengan cara menyuguhkan acara-acara yang diperhitungkan akan disenangi oleh pemirsa. Untuk dapat menarik perhatian khalayak, paket acara yang ditawarkan dikemas semenarik mungkin. Berbagai paket acara yang disajikan diproduksi dengan memperhatikan unsur informasi, pendidikan serta hiburan. Namun, ketatnya persaingan justru menghilangkan persepsi dari pihak pengelola stasiun untuk menyajikan program acara yang sehat. Program sering muncul di layar kaca justru kurang memperhatikan unsure informasi, pendidikan, sosial budaya bahkan etika dan norma masyarakat.
Sebuah pusat kajian psikologi dan fisiologi di New Zealand memaparkan bahwa lebih dari 60% kondisi menyedihkan disebabkan oleh media massa seperti televisi yang menyebarkan hal-hal negatif, kekerasan, seksualitas, dan pelanggaran tata nilai. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga menjadi semakin kuat dan mendalam dibandingkan sebelumnya. Selain itu, data hasil sebuah penelitian mengenai fakta tentang pertelevisian Indonesia menyebutkan bahwa, pada tahun 2002 jam tonton televisi anak-anak 30-35 jam/hari atau 1.560 – 1.820 jam/tahun, sedangkan jam belajar SD umumnya kurang dari 1.000jam/tahun. 85% acara televisi tidak aman untuk anak, karena banyak mengandung adegan kekerasa, seks dan mistis yang berlebihan dan terbuka. Salah satu tayangan acara televisi yang menjadi fenomenal saat ini adalah reality show.
Reality show adalah suatu acara yang menampilkan realitas kehidupan seseorang yang bukan selebriti (orang awam), lalu disiarkan melalui media televisi sehingga bisa dilihat oleh masyarakat. Reality show tidak sekedar mengekspose kehidupan orang, tetapi juga menjadi ajang kompetisi bahkan menjahili orang (Widyaningrum dan Christiastuti, 2004).
Dilihat dari pengertian tentang reality show diatas dapat disimpulkan bahwa tayangan reality show merupakan tayangan yang menampilkan kehidupan masyarakat secara nyata tanpa adanya rekayasa. Namun, terjadi penyimpangan mengenai pengertian tersebut. Banyak tayangan berlabel reality show membuat cerita seakan dibuat-buat, penuh rekayasa dan hanya mengejar rating semata, tanpa mengutamakan pesan yang akan diterima masyarakat dari tayangan tersebut. Ini menjadi fenomena yang menarik, beberapa tayangan bergenre reality show di Indonesia saling berlomba mengambil hati atau simpati masyarakat demi keuntungan semata tanpa memikirkan dampak dari tayangan tersebut.
Penulis akan mengambil contoh sebuah tayangan Reality Show yang ada di salah satu stasiun tv swasta yakni Trans TV dengan acara reality show nya yang berjudul “Termehek-mehek”,termehek-mehek merupakan Sebuah Drama Reality, pencarian yang akan mempertemukan client dengan orang yang sangat ingin ditemuinya (target) karena sebuah alas an khusus, dimana client tidak tahu keberadaan sang target sekarang (lost contact).Target bisa merupakan seseorang dari masa lalu client (mantan pacar, teman kecil, sahabat, kerabat, dll) Atau seseorang yang pernah ditemui client tapi tidak tahu siapa dan dimana target berada. Host akan melakukan pencarian berdasarkan petunjuk yang dimiliki oleh client, seperti foto, surat, alamat terakhir, dll.Setelah berhasil melakukan pencarian, host kemudian akan mempertemukan client dengan sang target. Konflik akan terjadi pada saat proses pertemuan client dengan target. Program akan diperkuat dengan testimony dari client, target, dan bahkan host. Melalui testimony, penonton dapat melihat dan merasakan apa yang sedang dirasakan oleh client, target, dan host.Termehek-mehek tayang pada hari Sabtu dan Minggu19.00 wib
Mengutip dari jaringan Berita21.com : Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Fetty Fajriati Misbach mengatakan program televisi Termehek-mehek (Trans TV) bohongi penonton. “Mereka bilang itu reality show, padahal bukan. Itu membohongi masyarakat”. Menurut dia, tayangan Termehek-mehek tidak sepenuhnya kisah nyata, karena telah dibumbui skenario yang didramatisir. Jadi sudah seharusnya, tim program Termehek-mehek jujur dengan menyebut Termehek-mehek sebagai drama reality, bukan reality show, jelasnya. Di tempat yang sama, Panca, perwakilan Trans Coorporation mengakui, Termehek-mehek tidak murni kisah nyata, melainkan drama reality. “Dari awal, kita maunya drama reality, tapi AC Nielsen tidak memiliki genre itu,” kata dia.
Sebagian dari acara reality show menampilkan atau menayangkan adegan-adegan yang keluar dari tata nilai sebenarnya dan kearah negatif, seperti penggunaan kata-kata kasar, adegan yang mengandung kekerasan, dan tindakan diluar norma yang ada di dalam masyarakat. Ini terbukti dengan banyaknya kritik serta saran dari masyarakat yang diterima oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap tayangan yang tidak layak dilihat oleh masyarakat. Rata-rata pelanggaran tersebut berasal dari acara reality show. Apabila tayangan seperti ini terus-menerus dikonsumsi oleh masyarakat, maka akan berdampak buruk pada sikap yang diperoleh masyarakat. Sehingga akan berpengaruh cepat pada aspek yang pengetahuan akan suatu tayangan, perasaan atau emosi akan tayangan yang ditonton, bahkan tindakan untuk meniru adegan dari tayangan tersebut. Karena intensitas tayangan reality show yang tinggi dapat menimbulkan kekhawatiran akan terbentuknya persepsi dan sikap atau karakter negative yang kuat pada masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan suatu tindakan persuasif kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih setiap tayangan acara televise yang akan di konsumsi atau di saksikan khususnya reality show yang layak dan bermanfaat untuk ditonton baik bagi pribadi keluarga maupun orang lain.

LOKANANTA DAN BUDAYA POPULER

a.       Hegemoni Kuasa dan Kebudayaan Pada   awalnya   lokananta di   bangun atas prakarsa Angkasawan RRI dengan sesepuhnya R.Maladi...